95. Memperbanyak amal saleh pada sepuluh Dzulhijjah

عَنِ بْنِ عَبّاَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ ، أَنَّهُ قَالَ: (( مَا الْعَمَلُ فِيْ أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِيْ هَذِهِ  يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ)) قَالُوْا: وَلاَ الْجِهَادُ؟ قَالَ: (( وَلاَ الْجِهَادُ ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ )) [رَوَاهُ الْبُخَارِي: 969]


Diriwayatkan dari Ibnu Abbas - radhiyallahu ‘anhu - dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam-  beliau bersabda: Tiada amalan yang lebih utama dari amalan yang dikerjakan pada sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah). Mereka berkata: Tidak pula jihad (di jalan Allah)? Beliau bersabda: “Tidak pula jihad (di jalan Allah), kecuali seseorang yang keluar berjuang dengan jiwa dan hartanya hingga tidak tersisa sesuatupun dari darinya.” (HR. Bukhari).     

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel