72. Berdoa tatkala tertimpa musibah
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ ـ رَضِيَ اللهُ
عَنْهَا ـ أَنَّهَا قَالَتْ ، سَمِعْتُ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيهِ
وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (( مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُوْلُ مَا
أَمَرَهُ اللهُ: إِنَّا للهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ ، اَللَّهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ
وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا ـ إِلاَّ أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ))
[ رَوَاهُ مُسْلِمٌ: 2126]
Diriwayatkan
dari Ummu Salamah ra. bahwasanya ia berkata: Aku mendengar Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah lalu mengucapkan apa yang Allah
perintahkan: “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun, Allaahumma’jurnii
fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minhaa.” (Sesungguhnya kami adalah
milik Allah, dan kepada-Nya-lah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala atas
musibah ini, dan datangkanlah sesuatu yang lebih baik darinya). Melainkan Allah
berikan kepadanya sesuatu yang lebih baik dari yang sebelumnya.” (HR. Muslim).