91. Membangun masjid
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ قَالَ عِنْدَ قَوْلِ النَّاسِ فِيْهِ حِيْنَ بَنَى مَسْجِدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: إِنَّكُمْ أَكْثَرْتُمْ وَإِنِّيْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (( مَنْ بَنَى مَسْجِدًا ـ قَالَ بُكَيْرٌ: حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ: يَبْتَغِيْ بِهِ وَجْهَ اللهِ ـ بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِيْ الْجَنَّةِ )) [ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ: 450- 533]
Diriwayatkan
dari Usman bin ‘Affan - radhiyallahu ‘anhu - ia berkata ketika orang-orang ramai memrbicarakan dirinya tatkala
ia membangun masjid Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-: “Sesungguhnya kalian
banyak membicarakan pertentangan terhadap diriku, sungguh aku telah mendengar
Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Barangsiapa yang
membangun sebuah masjid —telah berkata Bukair: Aku mengira ia berkata:
“Mengharapkan dengannya (melihat) wajah Allah ta’ala— Maka Allah akan memberikan
baginya bangunan yang serupa di surga.” (Muttafaqun ‘alaih).