19. Tawarruk pada tasyahud yang kedua
عَنْ أَبِيْ حُمَيْدٍ السَّاعِدِي رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ قَالَ: (( كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ إِذَا
جَلَسَ فِيْ الرَّكْعَةِ اْلآخِرَةِ ، قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى ، وَنَصَبَ
اْلأُخْرَى ، وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ )) [ رَوَاهُ الْبُخَارِي: 828 ] .
Diriwayatkan
dari Abu Humaid as Sa’idi - radhiyallahu ‘anhu - ia berkata: “Bahwasanya
Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- jika duduk pada rakaat yang
terakhir, mengulurkan kaki kirinya (ke bawah kaki kanan) dan menegakkan talapak
kaki kanannya lalu duduk di atas tempat duduknya (pantatnya).” (HR.
Bukhari).