64. Meletakan tangan di atas anggota badan yang sakit disertai dengan doa
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ أَبِيْ الْعَاص رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ ، أَنَّهُ شَكَا إِلَى رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ
وَجْعًا، يَجِدُهُ فِيْ جَسَدِهِ مُنْذُ أَسْلَمَ ، فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ الله صَلَّى
اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: (( ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِيْ يَأْلَمُ مِنْ جَسَدِكَ،
وَقُلْ: بِاسْمِ اللهِ ، ثَلاَثًا ، وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَعُوْذُ بِاللهِ
وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ )) [ رَوَاهُ مُسْلِمٌ: 5737 ]
Diriwayatkan
dari Usman bin Abi al ‘Ash - radhiyallahu ‘anhu - bahwasanya ia mengeluh
kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- tentang sakit yang ia rasakan di tubuhnya
sejak ia masuk Islam, maka beliau berkata kepadanya: “Letakkanlah tanganmu pada
bagian tubuhmu yang sakit, lalu ucapkanlah: “Bismillaah.” (Dengan
menyebut nama Allah) tiga kali, kemudian ucapkanlah sebanyak tujuh kali: “A’uudzu
billaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir.” (Aku berlindung
kepada Allah dan dengan kekuasaan-Nya dari keburukan yang aku dapati dan aku
takutkan). (HR.
Muslim).