98. Mengharapkan pahala dan keridhaan Allah ketika menafkahi keluarga
عَنْ أَبِيْ مَسْعُوْدٍ الْبَدْرِي رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (( إِنَّ الْمُسْلِمَ
إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً ، وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا، كَانَتْ لَهُ صَدَقَةٌ )) [ رَوَاهُ مُسْلِمٌ: 2322]
Diriwayatkan
dari Abu Mas’ud al Badri - radhiyallahu ‘anhu - dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang muslim jika
menafkahi keluarganya dengan mengharapkan pahala dan keridhaan Allah ta'ala, maka baginya (pahala)
shadaqah.” (HR. Muslim).