76. Tahnik anak yang baru lahir
عَنْ أَبِيْ مُوْسَى اْلأَشْعَرِي رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: (( وُلِدَ لِيْ غُلاَمٌ ، فَأَتَيْتُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَسَمَّاهُ إِبْرَاهِيْمَ ، فَحَنَّكَهُ بِتَمْرَةٍ
وَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ ... اَلْحَدِيْث )) [مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ: 5467 - 5615]
Diriwayatkan
dari Abu Musa al Asy’ari - radhiyallahu ‘anhu - ia berkata: “Anakku
telah lahir, lalu aku membawanya kepada Nabi –shallallahu
‘alaihi wasallam- ,
kemudian beliau menamainya Ibrahim dan men-tahnik-nya dengan sebutir
kurma, lalu mendoakannya dengan keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih).
** Tahnik: Memapak makanan yang manis-manis lalu menggerakkannya (memasukkannya)
pada mulut bayi yang baru lahir, dan lebih utama bila makanan tersebut berupa
kurma.