8. Membaca tasyahhud setelah berwudhu
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ: (( مَا
مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوُضُوْءَ ثُمَّ يَقُوْلُ : أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ
لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ ، يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ )) [ رَوَاهُ
مُسْلِمٌ: 553 ]
Diriwayatkan
dari Umar Ibnul Khathab - radhiyallahu ‘anhu - ia berkata: Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kalian
berwudhu dan menyempurnakannya, lalu mengucapkan: “Asyhadu allaa ilaaha
illallaah, wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.” (Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya). melainkan terbuka delapan pintu surga
baginya, ia boleh masuk dari mana saja ia kehendaki.” (HR. Muslim).